Rabu, 01 Januari 2014

1 Januari 2014

Judul yang aneh. Di saat banyak insan yang menyerukan kata "Tahun Baru" di tanggal itu. "Jadi, kenapa kau tulis begitu ?". Tidak ada apa - apa. Hanya saja aku ingin menulis seperti itu. Hidup ini penuh resolusi, revolusi atau bahkan reformasi. Di hari ini, Malam ini, Jam ini, menit ini dan detik ini pun bisa dikatakan awal dari resolusi tahun. Untuk tahun yang lebih baik. Yang diwarnai berbagai bentuk ekspresi ....

"Kau tahu, di luar sana banyak sekali kembang api berterbangan. Meledak indah. Cahayanya merekah kemana - mana. Warna - warninya gemilang gemerlapan. Mulai dari anak - anak hingga dewasa tengah melihatnya. Melihat pesta kembang api itu. Dari Lapangan, Jalan, Bukit Lembah bahkan atas gedung tinggi. Semua terjaga matanya untuk melihat keindahan itu. Dan Apa yang kau lakukan Kawan ?"
Aku hanya duduk melihat dari balik kaca. Dari balik jendela. Tak beranjak keluar. Apalagi melompat memaksa. Cahayanya terpantul oleh kaca. Menerobos sela - sela jendela. Membuat tembok kamarku kelap - kelip berirama.

"Kau tahu, banyak dari mereka, anak - anak, remaja, orang tua menyalakan kembang api. Bermacam jenis. Bermacam bentuk. Bermacam pula indahnya. Tak lupa, terompet bergeming dimana - mana. Ditiup siapa saja. Dimainkan banyak juga. Mainan khas ini tak pernah sirna di tanggal ini tiap tahun. Guna menambah ramai. Menambah kesenangan di setiap orang. Dan Apa yang kau lakukan Kawan ?"
Aku hanya terduduk di kursiku. Tertunduk di kalbuku. Dan tertegun di bawah palung hidupku. Aku menggenggam berratus kata -kataku. Berjuta renunganku. Dan bermilyar kesempatan serta rencanaku. Yang kupikir, akankah aku bisa lebih dari itu ?

"Kau tahu, roda - roda ada dimana - mana. Melaju. Mundur. Berputar berkeliling jalan. Menggebukan diri, menyibukkan diri, bersama joki yang menungganginya. Konvoi memenuhi jalanan ynag luas dan lebar. Serasa tiada jalan tanpa konvoi. Penduduk di samping jalan ikut memeriahkan kebiasaan itu. Dan Apa yang kau lakukan Kawan ?"
Aku hanya menatap layar sanubari. Memeriksa semuanya apakah sudah tertata rapi. Apakah sudah aku benahi. Supaya aku dapat meraih mimpi tanpa memikirkan rasa gelisah diri. Rasa tersiksa diri. Berharap semua sudah sesuai garis ini.

"Kau tahu, Banyak pasangan muda - mudi melintas sepanjang jalan. Dari berbagai golongan, mereka memadu asmara menikmati indahnya malam pergantian tahun. Mengoleksi kisah - kisah indah yang bertebar di sekeliling naungan malam itu. Dan Apa yang kau lakukan Kawan ?"
Aku hanya menghadap-Nya. Menatap ke arah-Nya. Mencurahkan segala rasa gelisah hatiku pada-Nya. Bersyukur atas segalanya. Berharap keselamatan dri-Nya. Agar aku terlelap tanpa sakit hati dan sesak dada.

Tak ada yang spesial dari yang kulakukan. Ketika mereka, bahkan semua orang, tengah mempersiapkan untuk Tahun Baru. Aku hanya melakukan apa yang kuyakini. Meski hanya, duduk menatap layar kaca, atau ngemil di atas kasur, atau tengah menulis thesis, atau melakukan hal konyol dan semacamnya. Semua itu tak apa. Kau pun tak apa, bermain petasan, kembang api, kebut - kebutan atau bahkan tengah berkencan ria. Selama itu manfaat. Selama itu berguna. Selama itu penting. Akan kulakukan. Namun jika tidak. Yang hanya memberi efek puas sementara. Fana. Tak abadi. Tak akan kusia - siakan waktuku di sana. Bagi yang merayakan, wahai kalian, semoga tahu yang telah dilakukan. Janganlah membuang waktumu sia - sia. Semua itu ada tujuannya. Dan semua itu ada prosesnya.

0 komentar:

Posting Komentar