Minggu, 12 Januari 2014

Di Balik Kemudahanku ??? -_- -_-

Langit pun tak tersenyum bulan ini. Selalu dengan murung mendung, bersama tangisan – tangisan hujannya. Matahari pun terkadang juga nampak sebentar. Sekedar menyapa. Menyambut hari yang tengah aku jalani, atau apa. Entah.

Sesekali pernah terdengar. Omongan orang – orang sekitar. Keluarga, tetangga atau yang sering aku temui di sekian hari – hariku, sahabat dan teman – teman. Jika kalian bertanya, “Siapa sih Rio itu ?”. Jawabannya pasti berbeda – beda di setiap pemikiran orang. Banyak yang menilaiku ini orang yang baik. Dan tak sedikit pula orang menilaiku dengan keburukanku. Semua bebas menilai siapa aku, yang kutahu aku adalah “aku”. Dan yang mengetahui siapa aku sebenarnya hanyalah aku sendiri dan Sang Pencipta. Dan apabila kalian bertanya padaku mengenai siapa diriku, jangan berpikir aku orang yang hebat. Aku hanya manusia. Manusia yang harus memenuhi tugasnya di sepanjang jalan hidupnya, bersama kelebihan dan kekurangannya. Itu saja. Deskripsi aku baik atau buruk itu terserah penilaian kalian bagaimana kalian memandang seorang aku ini.

Dan apabila kalian sempat berpendapat, “Rio keren, apa yang dikecimpunginya pasti berhasil. Selalu disampingnya ada teman – teman yang akrab. Dan dirasa sekelilingnya itu mudah baginya. Sampai – sampai dia sering diandalkan oleh teman – temanya.”, yaitu pendapat seperti itu, tidak semuanya benar. Jangan anggap aku ini hebat, kuat, keren apalagi super. Tidak. Aku hanya manusia biasa. Sama seperti kalian. Yang kulakukan hanya melakukannya sebisa yang aku mampu. Apabila di mata kalian aku memang seperti itu, hanya satu yang dapat kuucapkan, Terima Kasih. Namun ingat bahwa aku ini hanya seorang manusia biasa yang sama seperti kamu, kalian, dia, mereka dan semuanya. Meski aku terlihat selalu dikelilingi kemudahan, aku selalu melihat titik hitam pekat tak pernah hilang di suatu sisi, saat aku menoleh.

Tapi, satu yang kuyakini. Di sini kita manusia, diberi kaki untuk melangkah menuju perubahan. Diberi pikiran untuk mengusung perubahan. Dan diberi hati untuk memimpin perubahan. Selama apa yang ingin kita lakukan dirasa kita mampu melaksanakannya, maka akan mudah bagi kita untuk menjalaninya, melakukannya dan mengerjakannya. Tanpa ada beban yang berat yang terpikirkan menghambat semuanya. Dan aku melakukan semua yang kulakukan sesuai denga porsi yang kurasa cukup untukku. Mungkin itu yang membuat perjalananku dirasa mudah. Dan mungkin itulah di balik kemudahanku...

“Saat kita hendak melaju menuju suatu titik, tetapi langkah yang diambil tidak disesuaikan dengan porsi kita, pastilah kita akan kesulitan dan tersesat. Meskipun itu di jalan lurus berkilo – kilo meter di padang luas tanpa obyek yang menghalangi.”
.........

0 komentar:

Posting Komentar