Hujan

Pagi ku buka mata, mendung.
Siang ku menatap, mendung.
Malam hendak terpejam, mendung.
Hari - hari selalu mendung.

Hujan yang terus menetes, tak henti tiap harinya.
Selalu membasahi bumi yang kering ini.

Namun, hujan ini, tampak meneteskan aura kesedihan.
Meninggalkan bekas luka. Menorehkan pedihnya duka.
Tiap detik, menit, jam, hari dan bulan.
Selalu tampak wajah tanpa tawa di awan mendung yang hitam kelam.

Hujan.....
Gerimismu yang kian menderas, tak kuasa kami untuk menangkap semua.
Berharap hendak menghibur di tiap tetesmu.
Dingin yang kau antarkan bersama angin, telah merasuk ke dalam hati yang tak menghangat.

Hujan.....
Hentikan badai sedihmu. Jadilah hujan yang biasanya.
Hujan yang meski dengan gelap mendung dan gemurh badai.
Tapi tetap menebar senyum di setiap mereka yang tertetes olehmu.

0 komentar:

Posting Komentar