Senin, 02 Juni 2014

Akibat Sering RePost

Memposting postingan orang lain menjadi postingan kita, terkadang di Blog atau status jejaring sosial lainnya namun masih mencantumkan nama penulisnya sangatlah sering dilakukan apabila postingan tersebut memang sangat menarik minat kita. Istilahnya RePost. :D . RePost banyak sekali dilakukan oleh para blogger, orang yang suka baca, calon penulis dan banyak lagi yang punya hobi atau kegemaran dalam bidang sastra.

Efek RePost bisa mempegaruhi banyak orang dan berbagai aspek. Ketika RePost suatu posting milik orang lain, kalau kontennya mengena pasti di-Like. Apalagi yang sering posting di Facebook, langsung banyak yang nge-like dan comment. Contohnya ketika RePost status milik seorang penulis terkenal. Baru di-post saja, beberapa detik kemudian langsung berkerumun tuh yang para komentator – komentator seantero internet. Dan pertanyaannya di sini cuma satu, yang disukai itu postingan kita atau postingan seseorang yang kita RePost ? Ini perlu dipikirkan.

Ingat, apa yang disukai mereka bisa jadi bukan postingan kita, tapi apa yang kita posting, yang sejatinya memang bukan bikinan kita melainkan bikinan orang lain yang namanya juga sudah cukup terkenal. Memang RePost itu boleh dan tidak dilarang selama selalu mencatumkan nama dan bukanlah pembajakan. Tapi itu juga secara tidak langsung membatasi kita untuk berkreasi. Dengan memposting terlalu sering postingan orang lain, terlalu sering pula kita tidak mengkreasikan kreativitas kita. Perhatikanlah.

Aku juga sering melakukannya. Awal – awalnya juga nggak apa – apa.Namun lama – kelamaan aku jadi terjerumus dan sering meRePost. Dan tatkala itu ada yang menegurku mengenai postinganku, “Kalau pendapat sendiri pasti lebih keren”. Begitulah yang dikatakan ‘Sang Kritikus’. Jadinya aku mencoba sedikit demi sedikit mengurangi RePost. Agar aku bisa berkreasi dengan caraku.
Terima Kasih Sang Kritikus :D

0 komentar:

Posting Komentar