Sabtu, 31 Mei 2014

Tidak Seperti Novel

Hidup ini tidak seperti novel, yang kalau halaman sekarang terasa sesak, sedih, menyakitkan, penuh masalah, maka dengan bersabar membaca 10, 20 halaman berikutnya semua selesai, berubah jadi membahagiakan.

Di kehidupan nyata, kita bahkan perlu 10, 20 hari, bulan, bahkan tahun harus terus bersabar agar semua selesai, berubah jadi membahagiakan. karena itulah, menjadi dewasa oleh kehidupan, memiliki pemahaman baik karena proses kehidupan, akan menjadikan seseorang lebih kuat dan lebih kuat lagi.

# Tere Liye

Jumat, 30 Mei 2014

"Setidaknya"

Setidaknya, perhatikan hembusan angin yang melewatimu.
Bisa jadi, dia membawa berita penting untukmu, kabar genting yang menderu,
Menawar untuk melepaskan kegelisahan dalam hembus nafasmu,
Atau hanya kau anggap sebagai angin lalu ?

Setidaknya, ikuti air mengalir di antara sungai.
Bisa jadi, dia mengangkut berjuta perangai, yang masih kau andai - andai,
Yang masih menggantung gelayutan di tangkai - tangkai,
Atau kau mungkin memang tak mau memulai ?

Setidaknya, hapus kusam yang menempel di tembok jalan.
Bisa jadi, merekalah yang menghadang harapan, menutup jalan ke depan,
Hingga langkahmu tak maju ke kiri ataupun kanan,
Atau memang bagimu itu hanya perumpamaan ?

Setidaknya, jangan biarkan api itu membakar hebat.
Bisa jadi, dia bisa menimbulkan jerat, melahap prosesmu menangkap kilat,
Panasnya melahap kesenangan hari menjadi kesedihan kuat - kuat,
Atau kau pikir mereka itu tak bisa berbuat ?

Perhatikanlah, kawan.
Terkadang semua tak berjalan sesuai rencana pada awalnya.
Semua melihat dalam proses bersangkutan yang semestinya.
Tak mungkin kau merasa semilir tanpa angin berhembus dahulu.
Tak mungkin kau melihat hulu tanpa mengikuti arus hilir.
Tak mungkin kau paham bersih tanpa menghapus apa itu kusam.
Tak mungkin kau bisa memadamkan tanpa tahu cara mempertahankan.

Proses sungguh begitu penting.
Setidaknya, perhatikanlah dan jadilah insan yang bermanfaat.
Bagi diri dan sesamamu.


Author : Rio Suryo W

Senin, 26 Mei 2014

Yu-Gi-Oh! , Ending

Tabung kaca, Berkilau-kilauan
Aku menunggu di Lab Fisika
Tangan yang dingin Saling bertemu
Dengan begitu akan jadi terasa hangat

Siraman semangat
Aku ingin curahkannya padamu
Akan selalu kutopang dirimu
Yang kesepian itu

Siraman semangat
Kau tidaklah seorang diri
Lingkaran persahabatan kita
Kan slalu menjagamu

# Ending Yu-Gi-Oh!, Indonesia Version

Minggu, 25 Mei 2014

Shoot, OP 1

Setiap saat bayang slalu hadir menerpa
walau pikiranku slalu dipenuhi kebohongan
Namun semua membuatku sangat suka
Karna semua beban berat tak kurasakan

Rasa itu selalu ada dalam hatiku
Membuat gelora membara di setiap langkahku
Genggam erat semangat di setiap nafasku
Oh kini semuanya tlah mulai berubah

Kebahagiaan bukan kebohongan
Kan kubuktikan semuanya padamu
Bahwa diriku tak pernah berubah
Karna dirimu

Kepercayaan kunci kemenangan
Kan kutuliskan di dalam ingatan
Kau berikan sinar kekuatan
Hingga ku tegar

# Opening 1, Anime "Shoot", Indonesia Version

Sabtu, 24 Mei 2014

Ne Nande

Dicintai oleh dirimu, Bagai lukisan senja di sore hari
Setiap kali aku sedang berduka, Kau pasti yang slalu menghiburku

Di saat aku berjalan sendirian, kau selalu ada di belakangku

Walaupun kadang ku sakiti dirimu
Kau diam dan tetap menanti diriku

Katakanlah sesuatu pada diriku
Andaikan aku mampu melakukannya
Pasti akan ku balas kebaikanmu itu

Pasti akan selalu kulindungi dirimu
Tetapi kenapa, tapi kenapa
Tak pernah bisa kulakukan semua

# Ne Nande , Indonesia Version
:: Ending 1 , anime "Trouble Chocolate" ::

Jumat, 23 Mei 2014

10 Kepribadian Luar Biasa

1. TULUS -- Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi.

2. RENDAH HATI -- Hanya orang yang kuat batinnya yang bisa bersikap rendah hati. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.

3. SETIA -- Orang yang setia bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak berkhianat.

4. POSITIVE THINKING -- Orang berpikiran positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.

5. CERIA -- Artinya bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh, dan selalu berusaha meraih kegembiraan.

6. TANGGUNG JAWAB -- Ia akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau salah, berani mengakuinya dan tidak mencari kesalahan orang lain.

7. PERCAYA DIRI -- Mampu menerima dirinya sebagaimana adanya,
menghargai dirinya dan orang lain. Juga mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.

8. BERJIWA BESAR -- Ia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar!

9. EASY GOING -- Maksudnya, tidak suka membesar-besarkan masalah kecil atau berusaha mengecilkan masalah besar. Dia tidak mau pusing dengan masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. EMPATI -- Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
 

By : Hanifah Nur Aini

Air Mata

Menangis bukanlah sesuatu yang salah. Bukanlah sesuatu yang memalukan. Atau bahkan sesuatu yang dilarang. Menangis adalah ekspresi. Ketika semua masalah dan permasalahan serta cobaan yang menumpuk telah mencapai batasnya, saat kita sudah tak sanggup menahan sakitnya tepukan dari itu semua, terkadang air mata, dapat membawanya pergi bersama alirannya. Walau hanya sedikit mereka turut hanyut.

Keluarkan.
Keluarkan saja apa yang hendak kau keluhkan. Semua yang kau sedihkan dan semua yang menyakitkan. Keluarkan saja bersama air matamu. Dia akan sedikit mengurangi bebanmu. Atau kalau perlu, carilah sandaran untuk mengusir segala kegundahan. Banyak teman dan sahabat yang bisa kau elukan. Yang bisa kau singgahi untuk menetes sejenak.

Menangis saja. Keluarkan semua air matamu
Tapi jangan sampai air mata itu menunjukkan kelemahan, jadikan air mata itu untuk menunjukkan bahwa kamu kuat. Kuat menghadapi segala halang - rintang yang mengitari. Menangis memang boleh, dan terkadang diperlukan. Tapi jangan sampai terlarut dan terhanyut semakin dalam, sedalam isak tangis. Cukup sebentar saja. Dan bangkit kemudian. Menjadi lebih kuat.

Apakah menangis adalah tanda kelemahan ? Tidak juga.
Namun, kebanyakan orang yg melihat seseorang menangis, selalu beranggapan bahwa orang tersebut lemah. Sesungguhnya itu karena mereka tak dapat melihat arti dari air mata yg mengalir itu. Tak dapat melihat apa yg berada di balik bilik hati org itu. Tergantung apa yg kita tangisi dan untuk apa air mata ini ditangiskan, itulah yg menunjukkan kita lemah atau kuat.

Cukup sebentar. Cukup sebentar saja menangisnya. Jangan habiskan. Jangan keringkan semua sumber air matamu untuk hal yang tidak perlu, untuk hal yang tak cocok. Akan lebih baik jika air mata itu untuk hal yang membahagiakan dan spesial. Dan jangan biarkan air mata itu jatuh untuk orang yang sembarangan. Karena masih ada di sana yang berharap hanya untuknya air mata itu menetes. Dan berharap menjadi satu – satunya yang menangkap air matamu.

I wish that I could take it all away, and be the one who catches all your tears.

Author : Rio Suryo W

Sabtu, 17 Mei 2014

Engineer : Berkarya

Menjadi Engineer tidaklah membatasi kita dalam berkarya, bersastra, berkhayal, berimajinasi dan merealisasikan hobi. Yang mungkin tidak ada hubungannya dengan engineering.

Bisa saja kan. Seorang mahasiswa yang pada awalnya mereka tidak bermaksud untuk menjadi seorang engineer yang notabenenya selalu bergelut dalam bidang teknologi, terjebak dalam dunia engineer. Dan tidak semua mahasiswa ahli dalam hal tersebut. Meski semua itu bisa dipelajari sih. Tapi, terkadang hal tersebut malah membuat mahasiswa itu menjadi kaku dan hanya berenang - renang dalam kolam peraturan engneer.

Kalimat di atas menyatakan bahwa, meski berada dalam dunia engineering, bukan berarti kita harus mengubur dalam - dalam kesenangan dan keahlian kita. Dalam hal berkarya, tidak harus dalam bidang teknologi. Kita bisa membuat kerajinan, jika suka kreativitas. Mencetuskan produk makanan terbaru, jika hobi berwirausaha. Dan berkarya itu luas tak terbatas. Dalam hal bersastra, tak peduli siang malam, menulislah bagi yang suka menulis. Nilaikan tulisanmu, bisa jadi itu adalah jalan prestasi. Dan kalian yang suka bicara, bicaralah. Berpidato atau mengikuti serangkaian lomba debat. Meski Engineer kita tak boleh diam dan harus cakap. Dalam hal berkhayal, mungkin sebagian orang masih punya daya pemikiran seperti seorang anak kecil. Saat masuk dunia engineering dia tampak stress, karena terkadang dunia engineer berkecimpung dalam dunia logika. Tapi tetaplah berkhayal, karena tanpa itu hidup akan suram. Dalam hal berimajinasi, memanglah harus tetap dilakukan, imajinasi bisa memunculkan berbagai macam ide yang mungkin bisa terjadi di masa depan. Dan bicara soal hobi, lakukanlah. Jadikan hobimu ladang uang. Bisa jadi engineer malah akan tertarik dengan hobimu dan menguangkannya

Jadi, meski apa yang kau lakukan itu tak ada hubungannya dengan engineer, tetap lakukanlah. Selama itu ositif dan membuatmu nyaman serta tak mengganggu orang lain. ^_^

Kamis, 15 Mei 2014

Jangan Bilang

Jangan bilang Sayang, Kalau nantinya kau buang dan menghilang.
Jangan bilang Naksir, Kalau cuma terucap lewat bibir.
Jangan bilang Rindu, Kalau tak tahu makna dari merindu.
Jangan bilang Bahagia, Kalau hanya ingin pamer kekasih saja.
Jangan bilang Pengertian, Kalau kau tak paham yang namanya perasaan.

Jangan bilang Terluka, Kalau ternyata kaulah yang menggores luka.
Jangan bilang Patah Hati, Kalau dari awal kau memang punya “Hati”.
Jangan bilang Sakit, Kalau kesalahan dia yang selalu kau ungkit.
Jangan bilang Kecewa, Kalau tak bisa menerima dia apa adanya.
Jangan bilang Mati, Kalau tak mampu menjalani kisah sepenuh hati.

Jangan bilang Cinta, Kalau tak paham arti dari mencinta.
Jangan bilang Cinta, Kalau hanya karena keegoisanmu semata.
Jangan bilang Cinta, Kalau membuat dia terus menitikkan air mata.
Jangan bilang Cinta, Kalau tujuannya hanya harta, tahta dan permata.
Jangan bilang Cinta, Kalau janjimu ternyata hanyalah dusta.

Jangan bilang Punya Bekal, Kalau tak bisa menjalani cinta yang Halal.
Jangan bilang Setia, Kalau tak bisa mengajarkan dia tentang Agama.
Jangan bilang Suka, Kalau tak bisa menjauhkan dia dari pintu Neraka.
Jangan bilang Hakikat, Kalau tak bisa membimbingnya Dunia Akhirat.
Jangan bilang Selalu Menjaga, Kalau tak bisa menuntunnya menuju Surga.

Jangan bilang Kangen, Kalau ujungnya nggak bisa pegang Komitmen.
Jangan bilang Sempurna, Kalau akhirnya tak pernah ingin Melamarnya.
Jangan bilang Abadi Selamanya, Kalau nanti tak berani bertemu Orang Tuanya.
Jangan bilang Pengorbanan, Kalau kau tak berniat membawa dia ke Pelaminan.
Jangan bilang “I Love You”, Kalau nanti tak sanggup bilang “Aku ingin menikahimu”.


Author : Rio Suryo W

Selasa, 13 Mei 2014

Sungguh Menjengkelkan

Men-Tidak-kan yang sesungguhnya Iya.
Meng-Iya-kan yang sesungguhnya Tidak.
Menyalahkan yang sepatutnya benar.
Membenarkan yang seharusnya salah.

Sungguh, Kabut cermin ilusi ini,
Selalu menghantui Pikiran kotor manusia,
Melekat dan menempel susah sekali,
Hanya demi cari aman dan keegoisan semata.

 Author : Rio Suryo W

Senin, 12 Mei 2014

Rindu Itu Tak Ada "Bandrol"-nya

Rindu ....
Rindu adalah perasaan yang muncul ketika kita sangat ingin sekali bertemu dengan seseorang. Baik itu orang tua, teman, pacar, hewan peliharaan dan lain - lain. Tak pernah kita ketahui kapan rindu itu akan datang. Tanpa kompromi. Tiba - tiba dia sudah ada di depan mengetuk pintu hati kita. Membawa aroma seseorang yang membuat kita ingin sekali bertemu dengannya. Seseorang yang selalu mengisi pikiran kita dengan nama dan semua tentangnya. Duh, betapa Rindunya.

Di saat - saat itu, biasanya muncul pada seseorang yang sedang Jatuh Cinta. Aduhai, betapa indahnya Cinta itu. Rindu itu begitu membiru. Membekas kuat di sanubari, laksana Stiker yang sudah bisa ditempel ditambah lem lagi. Melekat kuat. Jadinya kita ingin selalu memiliki, memendam serta mencurahkan semua Rindu yang siap meledak ini. Rindu yang siap mekar dan menaburkan serbuk sarinya kepada dunia dan kumbang - kumbang yang tengah bersembunyi dibalik dedaunan.

Ngomong - ngomong soal rindu, bisa dikatakan rindu itu juga kebutuhan. Ibarat bahan pokok, rindu pasti sangat harus dimiliki oleh setiap orang yang sedang jatuh cinta. Untung saja rindu ini gratis. Jadi setiap saat kita bisa merindu tanpa khawatir memikirkan berapa harga yang perlu kita beli hanya untuk memiliki sekecil rindu. Jikalau rindu itu punya label harga atau yang biasa disebut dengan Bandrol maka bayangkan saja, jika 1 rindu dihargai 1000 Rupiah, dikalikan jumlah rindu kita perharinya, dikali perbulannya, tahun, banyaknya umur kita. Wow, sudah banyak sekali rupiah yang kita keluarkan untuk membeli berkantong - kantong rindu. Tapi untunglah rindu itu tak ada bandrolnya. Jadi kita bebas sebebas - bebasnya merindu. Hahaha.

Namun jangan salah. Meski suatu saat nanti, Rindu itu akan berbandrol nantinya, pasti mereka yang amat jatuh cinta dan ingin merindukan seseorang akan membeli tak peduli berapapun harga rindu itu sendiri. Bahkan mereka mungkin bekerja mati - matian hanya untuk membeli sepotong rindu. Tak peduli rindu itu dijual oleh pedagang yang mengarungi 7 lautan. Tak peduli dimanapun toko rindu itu bersembunyi di reruntuhan. Tak peduli itu di puncak Himalaya pun, mereka pasti akan membeli dengan harga yang tak pernah dipikirkan sebelumnya. Bahkan bisa jadi rebutan. Hahaha.
Sungguh menggelitik sekali.

Tapi untungnya rindu yang hakikatnya sangat indah itu tak ada "Bandrol"-nya. Jadi kita bisa menikmati rindu tanpa harus memikirkan berapa harga perasaan itu. Dan rindu pun akan terobati nantinya dan indah pada waktunya.

Minggu, 11 Mei 2014

Ruang Rindu

Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada

Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi

Tak pernah kuragu dan selalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada

Kau datang dan pergi begitu saja
Semua kuterima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu

# Letto, "Ruang Rindu"
:: Di Ruang Rindu Kita Bertemu :D ::

Sabtu, 10 Mei 2014

Terima Kasih Kampus Teknik

Kampus teknik mengajarkanku tentang pentingnya kebersamaan.
Tentang non diskriminasi gender laki-laki dan perempuan, solidaritas antar rekan yang berujung persahabatan erat hingga persaudaraan.

Kampus teknik mengajarkanku bahwa waktu itu penting.
Tentang bekerja keras setiap hari, pagi siang malam bahkan sampai pagi lagi, mengerjakan sesuatu dengan cepat dan teliti, yang seringkali dikarenakan deadline yang singkat tak peduli situasi dan kondisi pribadi.

Kampus teknik mengajarkanku bahwa analisa itu perlu.
Tentang proses yang tak boleh lambat, pengukuran yang akurat, perhitungan prosentase kesalahan dengan tepat, dan algoritma pemikiran yang sistematis serta cermat.

Kampus teknik mengajarkanku bahwa kreatifitas itu nomor satu.
Tentang analisa kelebihan dan kekurangan teknologi yang selalu berubah seiring berjalannya waktu, mengharuskan untuk berinovasi menghasilkan produk yang baru.

Seringkali orang awam berpikir kampus teknik itu kaku, lihat saja gedungnya yang mayoritas bersudut siku, masyarakatnya yang beraktifitas tak kenal waktu, tapi merekalah calon punggawa teknologi terbaru, senantiasa menganalisa dan belajar dari masa lalu, menghasilkan sesuatu yang berguna bagi hidupmu bahkan anak cucumu.

Kampus teknik beralmamater abu-abu, terima kasih telah membimbing dan mendewasakanku.

Author : Febrina Anggita

Jumat, 09 Mei 2014

Kaktus

Panas ....
Sinar mentari selalu menyengat ubun - ubun.
Membakar bersama suhunya yang tinggi.
Tak peduli dimanapun.
Bahkan di padang gersang sekalipun.

Dingin ....
Begitu menusuk, ketika bulan dan bintang muncul.
Di kala malam menyelimuti kalbu.
Ketika angin berhembus bebas.
Ketika suara sunyi senyap.

Itu yang kurasa, itu yang kurasa ...
Itu yang kurasa, setip harinya ...

Aku sendiri di tanah terasing.
Tanah tak terjamah, bersama hamparan pasir nan luas.
Aku sendiri di kebun mati.
Kebun yang sepi, hanya jenisku yang dapat tumbuh.
Aku sendiri di kekeringan.
Saat sang air enggan, melintas di bawah kaki - kakiku.
Aku tertawa di keheningan.
Saat tak ada siapa - siapa yang mendengar dan di dengar.

Aku kaktus kecil, mungil.
Berharap uluranmu, berharap kasihmu,
Berharap candaanmu, tapi apalah aku di padang gersang .
Aku kaktus hijau, pucat.
Energi yang terkuras, melawan panas dingin kejam.
Atmosfer terarah yang tiada arah.
Aku kaktus berduri, tajam.
Kulitku, tatapanku, ucapanku.
Semuanya pasti tersakiti kala menyentuhku.
Aku kaktus sebatang kara, Bebas.
Berdiri sejenak, sekelilingku kosong tiada bekas.
Ingin berlari tak bisa, bebas yang tertahan.

Berharap aku selalu bugar.
Tanpa kering yang menghantui.
Meski aku, punya bekal untuk digunakan.
Berharap hujan menets deras.
Membanjiri lahan aku berpijak.
Meski aku, harus membusuk menampung air.

Aku hanyalah kaktus.
Kaktus yang berjuang untuk menunggu.
Hancur di alam dengan segala kekuatannya.
Ataukah hancur di pot dengan energi tak berukuran.
Aku hanyalah kaktus... Itu saja...