Sepucuk Daun Teh

Aku tumbuh di ladang yang subur
Bermandikan matahari dan embun pagi
Setiap hari hawa sejuk selalu menyertai
Membelai tiap pucuk daunku bersama angin

Aku kecil, aku mungil, aku kerdil
Di kala ku hanya sepucuk daun teh
Hijauku tak kalah dengan hijaumu
Hijau yang selalu harapkan tetesan do'a
Tiap hari ku tumbuh merayap ke atas
Menengadah berharap dipetik
Tangan kuasa sang pekebun
Tangan harapan yang selalu dinanti

Aku hanya sepucuk daun teh
Terluka bersama ulat daun
Tertinggal hingga menua dan mati
Atau terpetik hingga kering dan terperas

Aku hanya sepucuk daun teh....

0 komentar:

Posting Komentar