Aku tumbuh di ladang yang subur
Bermandikan matahari dan embun pagi
Setiap hari hawa sejuk selalu menyertai
Membelai tiap pucuk daunku bersama angin
Aku kecil, aku mungil, aku kerdil
Di kala ku hanya sepucuk daun teh
Hijauku tak kalah dengan hijaumu
Hijau yang selalu harapkan tetesan do'a
Tiap hari ku tumbuh merayap ke atas
Menengadah berharap dipetik
Tangan kuasa sang pekebun
Tangan harapan yang selalu dinanti
Aku hanya sepucuk daun teh
Terluka bersama ulat daun
Tertinggal hingga menua dan mati
Atau terpetik hingga kering dan terperas
Aku hanya sepucuk daun teh....
Image in your mind, will be showed up with your hand
Mengenai Saya
Popular Post
-
Engkau ingat, Ibu, Engkau mengandungku dari aku masih janin hingga aku bayi, 9 bulan lamanya dalam rahimmu. Tak pernah kau gusar merawatk...
-
"Jika ada orang melemparmu dengan batu, jangan balas dengan batu, balas dengan bunga, tapi pastikan kau melempar bunga itu beserta p...
-
Rindu .... Rindu adalah perasaan yang muncul ketika kita sangat ingin sekali bertemu dengan seseorang. Baik itu orang tua, teman, pacar, he...
-
Kuncup mawar itu masih tampak mungil. Pertama kali aku menemukannya, dia tertunduk malu di antara tebaran kelopak bunga di taman. Warnanya ...
-
1. Jika anakmu BERBOHONG, itu karena engkau MENGHUKUMNYA terlalu BERAT. 2. Jika anakmu TIDAK PERCAYA DIRI , itu karena engkau TIDAK MEM...
0 komentar:
Posting Komentar